Minggu, 22 November 2009 | 03:32 WIB
Purworejo, Kompas - Sebanyak sembilan rumah roboh dan 37 rumah lainnya rusak ringan menyusul longsornya perbukitan Menoreh di Desa Cepedak dan Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat sekitar pukul 20.00. Meski tidak jatuh korban jiwa, longsor mengakibatkan Desa Giyombong yang berpenduduk 285 keluarga terisolasi.
Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Purworejo Hardoyo mengatakan, pihaknya masih mendata kerusakan dan nilai kerugian yang ditimbulkan oleh longsor tersebut. ”Sejauh ini nilai kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya, Sabtu (21/11).
Kepala Desa Giyombong Yogi Santoso mengatakan, sejak Jumat malam evakuasi warga berikut barang-barang yang dapat diselamatkan sudah mulai dilakukan. Penduduk sudah diungsikan ke rumah tetangga atau kerabat yang lokasinya aman.
Longsor didahului turunnya hujan lebat sejak Jumat sekitar pukul 16.00. Menjelang malam, muncul beberapa titik longsor kecil. Pada malam hari, warga desa menyelamatkan diri karena sejumlah rumah mulai tertimpa longsor.
Longsoran tanah datang dari perbukitan Menoreh sebelah barat yang berketinggian 40-50 meter. Sebanyak 8 dari 9 rumah yang roboh berada di Desa Giyombong. Satu rumah lain ada di Desa Cepedak. Sementara dari 37 rumah yang rusak, 35 rumah berada di Desa Giyombong dan dua rumah di Desa Cepedak.
Di Desa Giyombong, longsor juga merobohkan tiang listrik dan memutus saluran pipa air yang dipasang warga. Akibatnya, aliran listrik padam dan warga kesulitan memperoleh air bersih.
Jalan desa terputus
Ada 49 titik longsor yang menutupi jalan yang menghubungkan Desa Giyombong hingga pusat Kecamatan Bruno yang berjarak sekitar 20 kilometer. Satu titik longsor bisa menutupi jalan sepanjang 3-20 meter. Kondisi ini membuat akses benar-benar tertutup dan tidak dapat dilalui kendaraan apa pun, termasuk roda dua sekalipun.
Desa Giyombong adalah desa terakhir di Kecamatan Bruno yang bersebelahan dengan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.
Di Kabupaten Cilacap, hujan lebat juga mengakibatkan longsor dan banjir di Kecamatan Karangpucung. Longsor menimpa rumah seorang warga dan menimbun jalan antardesa yang menghubungkan Desa Surusunda dan Desa Pamulihan.
Sungai Ciraja dan Sungai Darmaji di wilayah itu meluap serta merendam sekitar 3 hektar lahan pertanian dan 15 rumah warga. ”Ketinggian air mencapai 70 sentimeter. Tetapi, Sabtu pagi air sungai mulai surut,” kata Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Kecamatan Karangpucung Aji Pramono. Satu tiang listrik juga roboh, mengakibatkan aliran listrik di tiga desa padam. (EGI/MDN)
menuurt pendapat saya, warga/desa yang terkena musibah tanah longsor, segera di evakuasi, takut nya ada tanah longsor susulan, dan segera memberi bantuan pada korban, baik bantuan berupa : makanan,P3K,tenda(buat tempat tidur bagi warga yang terkena musibah),selimut. demikian pendapat dari saya semoga para korban dapat beraktifitas kembali seperti biasanya.
Minggu, 22 November 2009
Longsor di Purworejo, 285 Keluarga Terisolasi
Label:
Pengantar Lingkungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar